
Penulis: Richy Antoni, S.Pd
Senin (24/10) Puskesmas Tanjungpandan mengunjungi SMPN 6 Tanjungpandan dalam rangka pemberian obat pencegahan massal (POPM) Filariasis atau kaki gajah. Sebelum petugas masuk ke kelas, siswa melakukan sarapan bersama dengan didampingi wali kelas masing-masing. Pukul 08:00 WIB, petugas puskesmas masuk ke kelas-kelas untuk pemberian obat. Sebelumnya siswa akan menyerahkan data berupa kartu keluarga, kemudian mengukur tinggi bagan guna mengetahui dosis obat yang harus diberikan. Meskipun jumlah obat yang harus diminum agak banyak namun siswa tetap memberanikan diri untuk mengonsumsinya. Mengantisipasi efek samping mengonsumsi obat kaki gajah, siswa pulang ke rumah lebih awal yaitu pukul 11:00 agar mereka bisa istirahat. Efek samping mengonsumsi obat kaki gajah biasanya mengantuk dan sedikit pusing.
Adapun filariasis atau lebih dikenal dengan kaki gajah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria yang menyerang pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penularan cacing ini pada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk. Apabila nyamuk menggigit dang menghisap darah penderita kaki gajah, maka cacing filaria akan terbawa bersama darah lalu masuk ke dalam tubuh nyamuk. Selanjutnya, jika nyamuk yang membawa darah penderita kaki gajah ini menggigit orang lain, maka cacing filaria yang ada di tubuh nyamuk tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening orang yang digigitnya. Hal yang terjadi selanjutnya adalah cacing filaria yang terbawa oleh nyamuk kemudian akan berkembang biak di pembuluh getah bening dan menyumbat peredaran getah bening sehingga menyebabkan pembengkakan atau kaki gajah.
Salah satu langkah pemerintah untuk memberantas pemerintah kaki gajah, yaitu pemberian obat pencegahan massal (POPM) yang telah disalurkan oleh petugas dinas kesehatan setempat. Mencegah lebih baik daripada mengobati, mari kita putuskan mata rantai penyebaran kaki gajah.