
Salah satu program dalam kegiatan ekstrakurikuler Siswa Peduli Lingkungan (SPL) di SMP Negeri 6 Tanjungpandan adalah pengolahan sampah organik dan juga penanaman tanaman. Untuk mendukung program tersebut sekolah memfasilitasi dengan mengundang narasumber dari luar sekolah dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa tentang bagaimana cara pengomposan dan bagaimana cara pembuatan media tanam yang benar. Kegiatan tersebut diadakan di SMP Negeri 6 tanjungpandan pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2023 pukul 14.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Adapun narasumber pada kegiatan ini adalah Bapak Andi Triono, beliau adalah pakar dalam pembuatan pupuk kompos dan pembuatan media tanam.
Kegiatan ini diikuti sekitar 20 siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler SPL dan diawali dengan pemberian materi tentang bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos. Bahan-bahan pembuatan kompos antara lain daun-daun tanaman yang ada di halaman sekolah yang kemudian di kumpulkan dan dicacah dengan menggunakan mesin pencacah daun. Bahan selanjutnya adalah sekam biasa, sekam bakar, kapur EM4, Anfush, air putih, kapur, gula aren serta kotoran ayam ataupun kotoran sapi yang sudah kering. Menurut pak Andi media tersebut lazim digunakan dalam pembuatan pupuk kompos dan masing-masing memiliki fungsi tersendiri, air putih dapat digantikan dengan air beras, sekam biasa dan sekam bakar digunakan untuk poros tanaman dan sebagai pertahanan dari serangan hama seperti bekicot. Selain itu kapur digunakan untuk tanah yang tingkat keasamannya tinggi, Anfush digunakan untuk pengatur jamur atau fungisida, EM4 digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman dan cairan gula aren sebagai molase untuk mempercepat proses fermentasi pupuk. Sedangkan kotoran hewan yang digunakan sebagai campuran pembuatan pupuk berfungsi sebagai pensuplai unsur hara bagi tanaman.
Selain menjelaskan fungsi bahan-bahan tersebut beliau juga menjelaskan takaran yang benar dalam proses pembuatan pupuk, sebagai contoh untuk daun yang sudah dicacah sebanyak 1 kg, sekam bakar 2/3, kotoran 1 blek, air 2 liter, EM4 2 tutup botol, anfush ¼ gelas aqua, air gula aren 1 gelas aqua. Campuran ini kemudian diaduk di dalam tong yang sudah disediakan, setelah itu ditutup rapat dan didiamkan selama kurang lebih 3 minggu atau 1 bulan. Pupuk yang sudah jadi dapat dijadikan sebagai campuran media tanam yang dicampur tanah atau tidak menggunakan tanah, ataupun dapat dijadikan sebagai pupuk bagi tanaman yang ada di sekolah. Sebagian lagi dikemas dan diberi label produk pupuk kompos SMP Negeri 6 Tanjungpandan, produk pupuk ini biasanya dijual kepada guru dan pegawai sekolah, atau dipamerkan pada pameran yang diadakan pemerintah Kabupaten Belitung.
Setelah pemberian materi tentang pembuatan kompos dan media tanam selesai kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit kangkung di lahan depan ruang guru, dan sebagian di lahan depan ruang perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk pemanfaatan lahan sempit sebagai kebun sekolah. Kegiatan ini dikuti dengan seksama oleh siswa SPL dengan harapan semua ilmu dapat diserap dan dimanfaatkan sebagai sarana belajar di luar kelas. Kemudian besar harapan mereka dapat menerapkannya di sekolah, di rumah dan di masyarakat. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mendukung program sekolah adiwiyata, karena SMP Negeri 6 Tanjungpandan adalah Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan harapannya bisa menuju tingkat Sekolah Adiwiyata Mandiri kedepannya.